Kembalikan Kejayaan Sungai di Ma’tone, H Hasanuddin Turun Tangan Menginisiasi Normalisasi sungai.
Kabarbanua.com,Tanah Bumbu- Keberadaan Sungai di Desa Ma’tone Kampung Baru yang membentang dari RT 5 hingga RT 1 bahkan sampai menembus Desa Pulau Satu menyimpan sejarah panjang.
Sungai terdebut dulunya dipamai sebagai jalur utama transportasi air. Dahulu, sungai ini menjadi rute kapal phinisi dan jalur distribusi kelapa serta sagu. Bahkan, sisa bangkai kapal phinisi masih terlihat di antara rimbunan pohon bambu di sekitar sungai.
Salah seorang warga bernama Husaini dikawasa warga RT 1 Desa Ma’tone Kampung Baru menceritakan terhadap kejayaan sungai tersebut.
Sungai ini dulu sungai sudah menjadi jalur transportasi utama bagi para warga. Banyaknya aktivitas lalu lalang terus berlangsung. Namun seiring berjalannya waktu kejayaan itu sudah mulai sirna bak ditelan gelombang.
Kapal kayu berlindung di sini, dan bangkai kapal phinisi masih bisa ditemukan di antara pohon bambu diseputaran sungai ini
Tak sampai disitu saja, dengan berjalannya seiring berjalannya waktu, kondisi sungai pun mengalami penyempitan dan pendangkalan. Husaini pun berharap agar hal ini dapat dilakukan peluasan dan pendalam agar akses ini tidak hilang.

Menggapi hal tersebut H. Hasanuddin, Wakil Ketua I DPRD Tanah Bumbu, turun tangan dengan menginisiasi normalisasi sungai.
“Alhamdulillah untuk upaya normalisasi sudah mulai dilakukan. Namun, kami berharap pekerjaan ini bisa diperluas agar sungai dapat kembali berfungsi optimal.
H. Hasanuddin menegaskan bahwa langkah selanjutnya adalah perencanaan teknis yang lebih modern oleh Dinas Pekerjaan Umum. 2/2/25.
“Kami terus berupaya untuk mendorong sungai ini diperbaiki dengan pemasangan siring pasangan batu dan pembangunan jembatan kokoh dengan desain estetis untuk memperindah kawasan Kota Pagatan.
Tak sampai disitu saja kami juga menekankan betapa pentingnya pengamanan tebing sungai agar tidak terjadi penyempitan lebih lanjut.
“Kami di DPRD Tanah Bumbu akan mengusulkan pemasangan tebing siring batu di kedua sisi sungai. Ini penting untuk mencegah abrasi, mendukung transportasi air, serta mengoptimalkan aktivitas perikanan dan distribusi hasil pertanian.
Kawasan seperti Desa Ma’tone Kampung Baru, Desa Pulau Satu, Desa Penyolongan, Desa Mudalang, Desa Rantau Panjang Hulu, Rantau Panjang Hilir, hingga Muara Pagatan memiliki peran strategis sebagai sentra penghasil kelapa. Oleh karena itu, pemulihan sungai tidak hanya berdampak pada estetika lingkungan, tetapi juga berkontribusi pada stabilitas ekonomi daerah.
“Insya Allah, kami akan terus mengawal program ini agar Sungai Ma’tone kembali menjadi jalur transportasi utama, mendukung ketahanan pangan, serta mencegah banjir di wilayah Tanah Bumbu,” pungkasnya.
Dengan langkah perbaikan yang lebih besar dan terintegrasi, diharapkan Sungai Ma’tone Kampung Baru akan kembali menjadi aset berharga bagi masyarakat, baik sebagai jalur transportasi maupun sebagai penopang ekonomi lokal.