Pantau Pembersihan Sungai, Bupati Kotabaru Ingatkan Masyarakat Tidak Buang Sampah Sembarangan
Kabarbanua.com, Kotabaru- Ini disampaikan Bupati Kotabaru H Sayed Jafar Alaydrus saat bersama Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang dan Sumber Daya Air, Badan Penanggulangan Bencana Daerah memantau langsung proses pembersihan sampah di bantaran sungai yang berlokasi di Desa Dirgahayu Kecamatan Pulau Laut Utara, Jum’at (05/08/22).
“Pembersihan sungai dari sampah yang bertumpuk berupa pasir bercampur lumpur disertai sampah plastik yang berasal dari warga yang membuang sampah sembarangan (tidak pada tempatnya),” ujarnya.
Ketika intensitas curah hujan tinggi, maka, dipastikan air sungai akan cepat meluap, dikarenakan sampah plastik dan lainnya membuat saluran sungai tidak optimal.
“Oleh karena itu, kepada masyarakat, mari bersama-sama menjaga kebersihan dan jangan membuang sampah sembarangan, karena dampak nantinya yakni mengakibatkan musibah banjir,” ungkapnya.
Bupati berharap proses pembersihan ini cepat selesai mengingat cuaca masih menunjukkan anomali dan perubahan yang signifikan.
Hal ini dimaksudkan agar aliran sungai bisa lancar dan tidak terkendala akibat sampah yang bertumpuk jika sewaktu waktu hujan kembali turun.
Paska banjir yang menggenangi wilayah Kabupaten Kotabaru pekan lalu, Bupati Kotabaru H. Sayed Jafar hari sebelumnya juga memantau langsung kondisi beberapa sungai, dimana air sungai tersebut sering meluap dan terjadi banjir, Kamis kemarin.
Banjir yang melanda beberapa waktu lalu membuat orang nomor satu di Kabupaten Kotabaru mengintruksikan SKPD terkait untuk memantau langsung kondisi sungai yang menjadi titik langganan banjir, sungai Baharu dan sungai Desa Semayap.
Saat itu Bupati juga menyampaikan, kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai. Dan secepatnya akan melakukan koordinasi kepada perangkat desa, terkait masih adanya rumah masyarakat yang membangun diatas bantaran sungai.
Bupati menambahkan, pihaknya akan membangun ulang aliran sungai. Hal ini dimaksudkan agar aliran sungai bisa lancar dan tidak terkendala akibat sampah yang bertumpuk dan tersangkut di bawah jembatan, jika sewaktu–waktu hujan kembali turun. Sehingga, apabila musim hujan, sungai bisa menampung debit air yang besar, dan agar bisa lebih cepat mengalirkan air kelaut.
Ada dua eksavator diterjunkan langsung ke sungai untuk membersihkan tumpukan sampah akibat adanya penumpukan beberapa material alami seperti tanah, pasir atau lumpur penyebab sungai menjadi dangkal, untuk dimuat dan selanjutnya diangkut menggunakan dump truk.
Pelaksanaan penormalisasian sungai oleh Pemkab Kotabaru juga mendapat respon baik, luarbiasa dari warga Desa Dirgahayu Kecamatan Pulau Laut Utara.
“Pembersihan sungai dengan cara mengeruk tumpukan material sampah serta menambah kedalaman sungai yang dilaksanakan oleh instansi terkait merupakan upaya pemerintah daerah Kotabaru dalam mengatasi banjir yang pekan lalu sempat merendam wilayah dalam kota Kabupaten Kotabaru,” kata Nasar.
Nasar yang juga menjabat sebagai Ketua BPD Desa Dirgahayu ini menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bupati beserta jajarannya. Ini merupakan langkah nyata pemerintah daerah yang peduli dengan masyarakatnya.
“Mudah-mudahan dengan adanya pembersihan sungai dari sampah dan tumpukan material alami lainnya ini bisa memperlancar arus air sungai menuju laut. Sehingga, ketika turun hujan dengan intensitas cukup tinggi, tidak lagi menyebabkan banjir,” ungkapnya mewakili warga.
Anomali adalah istilah umum yang merujuk kepada keadaan penyimpangan atau keanehan yang terjadi atau dengan kata lain tidak seperti biasanya. Anomali juga sering di sebut sebagai suatu kejadian yang tidak bisa diperkirakan sehingga sesuatu yang terjadi akan berubah-ubah dari kejadian biasanya. (Wikipedia)
(Ogeng/Daeng P.O)