Pantau Ketersedian Bibit,Ka Bpth Tinjau Peresmian Taniran
KabarBanua.com,Kegiatan produksi bibit dalam rangka pemenuhan bibit tanaman hutan untuk gerakan revolusi hijau menjadi perhatian serius jajaran Dishut Prov. Kalsel melalui BPTH, Kadishut Prov. Kalsel Dr. Hanif Faisol Nurofiq dalam tiap kesempatan selalu arahkan ketersediaan bibit ini harus menjadi fokus utama. Dalam upaya itu, Jumat (29/03) kemarin, Ka. BPTH Ainun Jariah, S.Hut. tinjau Persemaian Permanen di Desa Taniran Kab. HSS guna koordinasi lapangan.
Didampingi Kasi Produksi dan Peredaran Benih Noor Rahmansyah beserta Manager Persemaian KPH Hulu Sungai Rudi Hartoni, Ainun melihat langsung pekerjaan-pekerjaan rutin di persemaian milik BPDAS-HL Barito itu. Diantaranya, kegiatan pengisian polibag yang dilakukan setiap 3-4 bulan sekali diatur sesuai musim berbuah tanaman, terutama untuk benih rekalsitran (tidak tahan lama) harus direncanakan setahun sebelumnya. Jumlah tenaga kerja bulanan ada 4 orang bertugas mengelola kegiatan di persemaian dan tenaga kerja harian sebanyak 20-40 orang, bekerja sesuai kebutuhan lapangan yaitu kegiatan pengisian polibag, penyemaian, pembersihan gulma, pemindahan bibit, pengangkutan dan lain-lain.
Sapras persemaian yang tersedia yaitu shaded area, open area, germination green house (rumah, kecambah, rumah stek, rooting area) rumah media, mesin pompa 3 buah, kolam penampungan, kantor dan gudang. Sistem penyiramannya sendiri sebagian telah menggunakan spingkler baik pada shaded area ataupun open area.
“Secara umum pola yang digunakan di sini kurang lebih sama dengan yang lain, semisal bibit yg baru disemai umumnya diletakkan pada shaded area sampai umur 2 bulan, setelah itu dipindahkan ke open area sampai didistribusikan”, ujar Ainun. Uniknya, polibag sisa seleksi bibit, masih bisa dimanfaatkan untuk menyemai benih baru, namun harus menggunakan benih yang tahan tumbuh pada media yg sudah padat seperti mahoni dan rambutan. “Hal ini dapat kita adopsi pada persemaian BPTH di banjarbaru”, tutur Rahman mengiyakan.
Terpisah, manager persemaian permanen BPDAS-HL Barito Wilayah HSS, Hendry terangkan bahwa keberhasilan pengelolaan persemaian di Desa Taniran karena manager persemaian permanen diberikan kewenangan penuh mengelola persemaian. “Mulai dari urusan keuangan sampai urusan fisik di lapangan dipercayakan penuh ke manager, bahkan manager persemaian juga bertugas sebagai PPTK”, jelas Hendry.
Diketahui, rencana produksi tahun 2019 sebanyak ± 900.000 bibit terdiri dari jenis bibit sengon, jabon, mahoni, angsana, durian, rambutan, cempedak, jengkol, petai, alpukat, langsat, bamboo dan ramania. Dari produksi ini, diharapkan turut berkontribusi untuk penyediaan bibit mendukung Revjo Kalsel.
Sumber: DishutProvKalsel