Gubernur Sugianto Sabran Beri Semangat Penari Hyang Dadas
Palangka Raya – Penampilan tari Hyang Dadas yang dipersembahkan oleh tim kesenian Kalteng menjelang penurunan bendera HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia langsung di Istana Negara, Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu (17/8/2019) sore lalu, berhasil tampil memukau.
Tim kesenian Kalteng yang berjumlah 275 orang, terdiri dari penari dan pemusik ini, mampu mempertunjukkan performance dan formasi tari kolosal yang apik serta prima.
Meski tanpa disaksikan oleh Presiden Joko Widodo, namun tim penari Hyang Dadas Kalteng tetap tampil dengan maksimal.
Deva salah satu penari Hyang Dadas, yang merupakan siswa kelas IV MIS Muslimat Palangka Raya, mengungkapkan rasa bangganya bisa tampil di Istana Negara. Pengalaman bisa tampil di Istana Negara ucap dia tak akan terlupakan.
“Tidak menyangka bisa tampil di Istana Negara, walaupun tidak disaksikan langsung oleh Presiden Jokowi . Namun kami tetap tampil bersemangat,” tutur gadis cilik yang baru berusia 9 tahun ini.
Benny, penari Hyang Dadas lainnya juga mengaku rasa bangganya bisa tampil di Istana negara, karena disaksikan oleh ribuan orang, bahkan rakyat Indonesia pada umumnya melalui siaran langsung di televisi.
“Teman-teman penari semuanya bersemangat. Kalau pun ada yang sampai jatuh pingsan, itu karena kelelahan sebab harus memberikan penampilan yang terbaik. Pingsannya juga usai penampilan,” tukasnya.
Penampilan tari Hyang Dadas yang dipersembahkan oleh ratusan penari maupun pemusik dari tim kesenian Kalteng tersebut, tidak hanya mendapatkan perhatian tamu negara dan undangan lainnya, namun ternyata penampilan memukau tari Hyang Dadas itu tak lepas dari perhatian Gubernur Kalteng Sugianto Sabran yang datang secara langsung menyaksikan penampilan tim kesenian Kalteng tersebut di Istana Negara.
Bahkan usai penampilan penari Kalteng itu, Sugianto yang datang bersama istrinya, Ivo Sugianto Sabran, langsung mendatangi tim kesenian Kalteng usai mempersembahkan tari Hyang Dadas.
Orang nomor satu di Kalteng ini tampak memberikan motivasi serta semangat kepada semua penari. Terlihat Sugianto dan istrinya Ivo, sesekali bersenda gurau disalah satu ruang khusus di Istana Negara. Bahkan Sugianto turut memijat-mijat sejumlah penari yang sempat jatuh pingsan karena kelelahan. Begitu pula Ivo, terlihat memegang sebuah kipas tangan seraya menggerak-gerakan ke wajah penari yang sedang kelelahan.
“Ya, sangat puas, ini penampilan yang sungguh luar biasa. Saya bangga dengan penari Kalteng. Baik usia muda, dewasa hingga usia tua, semuanya memberikan penampilan yang terbaik. Ini harus kita kembangkan terus demi pelestarian budaya dan pariwisata di Kalteng,” tuturnya dengan singkat.
Adapun usai menyambangi para penari Kalteng ini, gubernur kemudian mengajak semua penari untuk makan malam di salah satu rumah makan di Pulau Dua Senayan Jakarta Pusat.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng Guntur Talajan mengatakan, sangat bangga dengan perjuangan para penari.
“Penampilan tim kesenian Kalteng sangat memuaskan. Ya, ini buah hasil dari perjuangan yang dilakukan selama ini. Mereka tampil cukup menarik dan memukau,” ujarnya.
Menurut Dwi Tia Amanda Putri selaku pimpinan Abid Igal Dance Project dari tim kesenian Kalteng mengungkapkan, Tari Hyang Dadas didasarkan pada kepercayaan suku Dayak Kalteng, yang bermakna doa penyembuh yang tak sekedar dipetik dari ritual wadian, tetapi menjadi sebuah narasi keberagaman.
Tari Hyang Dadas itu sendiri kata dia lahir dari tradisi di tanah berkah, Kalimantan Tengah. Dimana garapan tari ini menghadirkan gemericik bunyi gelang wadian sebagai the voice.
Irama Gelang yang seolah bernyanyi, bak sungai mengalir yang menjadi penghubung dan menyatukan suku Dayak di Bumi Isen Mulang.
“Hyang Dadas juga merupakan refleksi Kalimantan tengah dengan julukan bumi Pancasila tanah berkah yang di dalamnya hidup dengan damai berbagai sub suku Dayak di aliran sungai Barito, Kahayan, dan Kapuas,” jelas Dwi.
Tari Hyang Dadas ini sebelumnya tambah Dwi, telah meraih banyak prestasi. Antara lain juara umum pertama dari pulau Kalimantan dalam gelaran Parade Tari Nusantara 2018 dengan meraih penghargaan penata tari terbaik, penata musik unggulan, penata rias dan busana terbaik, penyaji zona kalimantan terbaik, dan penyaji terbaik.
Red