Pemkab Hss Gelar Acara Festival Seni Bela Diri Tradisional Kuntau
KabarBanua.com,HSS-Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan Festival Seni Bela Diri Tradisional Kuntau se-Kabupaten HSS dan diikuti oleh 11 (sebelas) peguruan kuntau yang ada di HSS dari kategori anak – dewasa. Festival ini dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan & Kebudayaan Nordiansyah, S.Sos,M Si pada di Panggung Terbuka Darmansyah Zauhidie, Kandangan.
Kepala Bidang Kebudayaan Disdik HSS, Sri Wiyono melaporkan festival seni bela diri tradisional Kuntau ini, akan diselengarakan selama 2 (dua) hari yaitu 23 – 24 Agustus 2019. Kegiatan dilaksanakan selain dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 74 tahun, juga karena kegiatan ini sudah menjadi event tahunan di Hulu Sungai Selatan.
Adapun tujuan penyelenggaraan festival adalah meningkatkan rasa kepedulian & kebanggaan generasi muda terhadap kekayaan budaya daerah, khususnya Seni Bela Diri Tradisional Kuntau, lanjut Sri Wiyono. “Selain itu, kegiatan ini sebagai upaya pembinaan dan menjaga kelestarian seni bela diri tradisonal kuntau. Dan juga untuk memupuk semangat kebersamaan sekaligus ajang silaturahmi para pecinta bela diri kuntau yg ada di HSS,” sambungnya.
Dalam laporan penyelenggara, disampaikan jika peserta festival adalah masyarakat umum dengan batasan usia 8 sampai dengan 25 tahun, yang merupakan utusan dari perguruan kuntau yg ada di Hulu Sungai Selatan.
Sedangkan dalam wawancara Kepala Dinas Pendidikan & Kebudayaan Kab. HSS, Nordiansyah mengatakan “Kami merasa bangga karena masih bisa mempertahankan program ini, sebab bagaimanapun juga seni bela diri Kuntau adalah bagian dari olahraga tradisional dan olahraga tradisional ini salah satu dari 10 sasaran dari kemajuan kebudayaan yang ada di Indonesia. Karena berdasarkan Undang-Undang nomor 7 Tahun 2017 tentang Kemajuan Kebudayaan, olahraga tradisional adalah sebagai salah satu sasarannya. Dan Pemkab HSS mempunyai komitmen untuk terus menjaga kelestarian olahraga daerah termasuk kuntau ini”.
Lebih lanjut Nordiansyah menyampaikan rasa bangganya karena sebagian besar peserta adalah anak-anak. “Jadi kami merasa bersyukur juga bahwa kami lihat peserta yamg hadir disini banyak anak-anak yang ikut serta, artinya banyak anak anak cinta terhadap olahraga ini dan melestarikan budaya tradisional yaitu seni bela diri Kuntau. Serta mereka yang ikut pada festival ini berlatih di perguruan yang ada di sekitar lingkungan dimana mereka berada,” sambungnya dan menutupnya dengan harapan ajang ini dapat dijadikan juga sebagai pembuktian hasil latihan selama di perguruan masing-masing dan menjadi pemacu untuk meningkatkan semangat latihan setelahnya.
Rel