Disdik Palangka Raya Bagikan 10 Ribu Masker
KabarBanua.com,Palangka Raya – Kabut asap imbas dari sejumlah peristiwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), yang kembali terjadi di Kota Palangka Raya, tampaknya mulai berdampak terhadap kualitas udara di Kota Palangka Raya.
Bahkan, kekhawatiran dampak asap bagi kesehatan masyarakat, terlebih bagi kalangan pelajar mulai dirasakan, terutama bahaya terpapar penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
Adapun untuk meminimalisasi dampak kabut asap bagi para siswa di tingkat PAUD,TK, SD dan SMP terpapar kabut asap tersebut, Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya telah mengambil kebijakan dengan memundurkan jam masuk sekolah.
“Selain adanya pengunduran jam masuk sekolah, Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya juga terus melakukan pembagian masker secara gratis kepada siswa,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Sahdin Hasan,Kamis (12/9/2019), usai melakukan pembagian masker di SMP Negeri 2 Palangka Raya.
Disebutkan Sahdin, setidaknya 10 ribu masker yang telah dibagikan pihak disdik ke sekolah-sekolah.
“Kami langsung turun membagikan masker, baik kepada sekolah tingkat TK hingga sampai dengan tingkat SMP,” jelasnya lagi.
Untuk tingkat SMP Negeri itu sendiri lanjut, Sahdin, saat ini sedang melaksanakan ujian tengah semester, (UTS), karena itu para siswa disarankan tetap menggunakan masker saat berada diruangan.
Hal ini penting dilakukan, agar kesehatan siswa tetap terus terjagam mengingat kegiatan belajar mengajar terus berjalan.
“Kebijakan memang telah diambil, yakni pengunduran jam masuk sekolah dan tidak berkegiatan di luar sekolah. Ini yang terpenting diketahui para siswa,” tuturnya.
Selebihnya ucap Sahdin, pihaknya juga mengimbau kepada para orang tua murid, agar selalu mengingatkan anak didiknya soal bahaya kabut asap.
“Setiap berangkat ke sekolah dan pulang sekolah, maka anak didik harus diingatkan selalu menggunakan masker untuk mencegah bahaya kabut asap,” pungkasnya.
Penulis: Mesran