Rapat Dengar Pendapat Terkait Kejelasan PPPK Bagi Honorer
KabarBanua.com,Tabalong – Sejumlah perwakilan tenaga kontrak dari kesehatan Kabupaten Tabalong inginkan kejelasan terkait perekrutan Pegawai Pemerintah Perjanjian Kerja (PPPK) dengan mengadakan rapat bersama dengan Komisi satu DPRD Tabalong.
Dalam rapat tersebut, beberapa perwakilan tenaga medis inginkan mekanisme perekrutan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) lebih mengutamakan mereka yang sudah lama bekerja di pemerintah daerah, dengan kata lain tidak bersaing dengan calon peserta PPPK dari umum.
Bertempat di ruang rapat komisi satu DPRD Tabalong, Rabu (2/1) pembahasan mekanisme perekrutan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja atau PPPK yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat.
Sebelumnya Mentri Hukum dan HAM mengundangkan peraturan pemerintah nomor 49 tahun 2018 mengenai manajemen pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja atau PPPK hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan aparatur sipil negara yang terdiri atas PNS dan PPPK
Salah satu tenaga kontrak perawat yang telah menjalani profesinya selama delapan tahun, Elma mengharapkan untuk tenaga kontrak terutama yang telah lama mengabdi agar lebih diprioritaskan dalam perekrutan PPPK nantinya.
“Saya inginkan agar alokasi perekrutan PPPK itu agar dibedakan antara honorer atau pegawai kontrak dengan peserta umum maupun yang lulus kuliah karena apabila digabung maka hal itu akan menambah tipis peluang untuk lolos menjadi PPPK,”ungkapnya.
Menanggapi aspirasi tersebut , Wakil Ketua Komisi Satu DPRD Tabalong Maksum Dahlan mengatakan pihaknya akan memperjuangkan aspirasi tenaga kontrak Tabalong dengan meneruskannya ke KEMENPAN-RB atau BKN pusat agar menemukan solusi dari permasalahan tersebut.
Karena menurut informasi dari kepala BKPP Tabalong tentang Peraturan Pemerintah terkait PPPK sudah ada tetapi Juknisnya belum.
“Mudah mudahan nanti kedepan kita bisa proaktif ,insya allah kita akan ke Menpan RB dan BKN dan menindak lanjuti dan bisa kerjakan terutama mengenai formasi dan jangan sampai kita ketinggalan karena kita lokasinya agak jauh jadi peluang ketinggalan itu sangat besar,”ujarnya.
Selanjutnya, kata Maksum dirinya bersama tim anggota DPRD lainnya akan mengupayakan bagaimana tenaga kerja di Tabalong menjadi tuan di banua kita sendiri ,”Jadi bukan saja untuk tenaga kesehatan tetapi tenaga guru, struktural dan fungsional juga akan masuk didalamnya , supaya kita jangan dianggap tenaga kerja kelas dua,”pungkasnya.
Red