Kunjunggi Gunung Birah Dan Panjaratan,Ini Arahan Kadishut Terkait Tugas BPTH
Kabarbanua.com,Meski dihari libur, Kepala Dinas Kehutanan Prov. Kalsel Dr. Hanif Faisol Nurofiq, S.Hut, MP., melaksanakan kegiatan di lapangan bersama pejabat lainnya, Jumat (19/04), jajaran Dishut mengunjungi lokasi wisata Gunung Birah dan Desa Panjaratan, Kec. Pelaihari yang termasuk pengelolaan KPH Tanah Laut.
Gunung Birah merupakan obyek wisata alam pada kawasan Hutan Lindung yang dikelola oleh masyarakat melalui Perhutanan Sosial dengan skema kemitraan kehutanan KPH Tanah Laut. Sedangkan di Desa Panjaratan, Kec. Pelaihari terdapat habitat bekantan yang di dalamnya hidup lebih dari 20 koloni, dimana setiap koloni terdapat 18 – 40 ekor bekantan. Kawasan ini perlu dilestarikan karena memiliki fungsi perlindungan dan penyelamatan habitat bekantan serta memiliki potensi wisata susur sungai di areal habitat primata.
Dalam kunjungan ke Gunung Birah, Hanif katakan akan bantu sarana dan prasarana dengan catatan terlebih dahulu dibuat agreement antara KTH Gunung Birah dan KPH Tanah Laut, yang intinya KTH siap berkontribusi untuk menghijaukan areal di sekitar Gunung Birah. “Setelah penyusunan DED tahun ini, pada tahun 2020 segera alokasikan pembuatan track jalan dan sarana prasarana pendukung wisata alam lainnya”, terang Hanif mengarahkan. Namun sebelumnya, Hanif menegaskan agar terlebih dahulu dipetakan seberapa luas areal yang akan ditanami agar diketahui kebutuhan bibitnya. Sedangkan bibit yang akan dibantu tahun ini adalah sengon, durian, jengkol dan kemiri.
Pada lokasi kedua di Desa Panjaratan, terdapat habitat bekantan, lutung, monyet, burung dan primata lainnya dengan luas sampai ke muara diperkirakan ± 330 Ha. Sebelumnya pernah ada kunjungan turis lokal maupun mancanegara (Australia), namun terkendala transportasi yang harus menggunakan kelotok.
“Karena fungsinya sebagai perlindungan penyelamatan habitat bekantan dan potensi wisata susur sungai di areal habitat primata, kawasan ini akan diusulkan menjadi Kawasan Ekosistem Essensial (KEE) ke BKSDA”, tegas Hanif. KPH Tanah Laut sendiri diperintahkan untuk segera mengidentifikasi kawasan-kawasan habitat bekantan sehingga semua lanskap habitat bekantan di wilayah KPH sudah bisa direstorasi di tahun 2020 nantinya.
Kunjungan pada kedua lokasi tersebut tidak lepas dari keterkaitan tugas pokok dan fungsi BPTH sebagai garda terdepan penyediaan bibit, dalam pada itu arahan Hanif dapat dipaparkan sebagai berikut :
1. Di tahun 2019, BPTH harus menyiapkan bibit sengon, durian, jengkol dan lain-lain yang diperlukan untuk penanaman di Gunung Birah ;
2. Untuk penanaman pada areal kosong di sekitar habitat bekantan, BPTH siapkan bibit sengon dan buah-buahan, mekanisme pengiriman bibit agar berkoordinasi dengan pihak Gahiptan (Gerakan Hijau Peduli Bekantan) ;
3. Pembangunan kebun benih di halaman belakang kantor RPH Tabunio terkendala ternak sapi, agar ditindaklanjuti penyelesaiannya dengan membangun pagar, penanaman sengon agar dipercepat karena telah dilakukan pelubangan dan pemasangan ajir ;
4. Untuk pengembangan kopi di KPH Tanah Laut, unit Persemaian Permanen BPTH agar melakukan pembuatan bibit kopi jenis librica.
Di lokasi yang sama, Ainun Jariah, Ka. BPTH katakan siap untuk segera menindaklanjuti arahan Kadishut tersebut. “Kepada manager persemaian dan Kasi Produksi dan Peredaran Benih agar segera di TL untuk penyediaan bibit, sedangkan untuk pembangunan Kebun Benih di kantor RPH Tabunio, Kasi Sertifikasi agar segera laksanakan di lapangan”, pungkasnya.
Red