BKKBN Kalsel Gelar Pelatihan Teknis TPPS di Kabupaten Kotabaru
Kabarbanua,com. Kotabaru – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalsel menggelar Pelatihan Teknis Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kecamatan Tingkat Kabupaten Kotabaru yang berlangsung Di Aula Kantor DPPPAPPKB Kotabaru, Selasa (16/07/2024).
Acara ini dibuka secara resmi oleh Asisten I Setda Kotabaru Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat, H. Minggu Basuki, M.AP, didampingi oleh Kepala Dinas PPPAPPKB Kotabaru, Ir. Sri Sulitiyani, M.PH.
Pelatihan berlangsung selama dua hari, dari 16 hingga 17 Juli 2024, dengan partisipasi 64 peserta yang terdiri dari perwakilan Camat, Kepala Puskesmas, dan Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari BPSDM Provinsi Kalimantan Selatan, Hj. Rini Setyasih, SH. MH, yang memaparkan tentang Implementasi Konvergensi Layanan Tingkat Keluarga dalam Percepatan Penurunan Stunting.
Rini menjelaskan pentingnya peran TPPS dalam memberikan layanan pendampingan kesehatan reproduksi dan gizi sejak masa pranikah hingga masa kehamilan.
“Peran TPPS sangat vital dalam memastikan calon pengantin mendapatkan pendampingan kesehatan reproduksi dan gizi, serta tatalaksana kesehatan bagi ibu hamil dengan pertumbuhan janin yang terlambat. Selain itu, TPPS juga berperan dalam mendampingi keluarga berisiko stunting,” papar Rini.
Rahmiyati, fasilitator BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan, menambahkan materi tentang Dinamika Kelompok, sementara Dra. Eka Puspitasari menyampaikan materi tentang Pemanfaatan Data Pemutakhiran, Verifikasi, dan Validasi Keluarga Berisiko Stunting.
Kepala Dinas PPPAPPKB Kotabaru, Ir. Sri Sulistiyani, M.PH, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan TPPS dalam percepatan penurunan stunting di tingkat kecamatan.
Pelatihan ini juga bertujuan untuk memastikan seluruh calon pengantin, ibu hamil, dan balita terdata dengan baik dan mendapatkan layanan yang memadai.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari program BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan untuk memberikan pelatihan teknis kepada TPPS di Kotabaru. Kami berharap dengan pelatihan ini, kemampuan TPPS dalam menurunkan angka stunting dapat meningkat, dan intervensi lintas sektor di tingkat kecamatan dan desa dapat berjalan lebih efektif,” ungkap Sri.
Sri juga menyoroti bahwa angka stunting di Kabupaten Kotabaru telah mengalami penurunan yang signifikan.
Berdasarkan data terakhir dari Survey Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, angka stunting di Kotabaru turun dari 30,1 persen menjadi 20,1 persen.
“Penurunan ini merupakan hasil dari upaya keras TPPS di semua tingkatan, baik kabupaten, kecamatan, maupun desa, serta arahan dan bimbingan dari Bupati Kotabaru, H. Sayed Jafar, SH. Kami optimis bisa terus menurunkan angka stunting di Kotabaru hingga mencapai target nasional 14 persen pada tahun 2024,” pungkas Sri.
Penulis:LD